Perayaan Natal SMA Methodist 6 Medan Tahun 2020
Jumat, 13 Desember Siswa SMA Swasta Methodist 6 merayakan Natal di Aula lantai 4. Dengan suka ria menyambut Natal di Tahun 2019 melaui acara drama, nyanyian, tarian, dan kegiatan persembahan.
Kegiatan selanjutnya yang utama mendengar khotbah dari pendeta melalui sebuah cerita sebagai berikut ini:
Pada tanggal 6 Februari 1958, sebuah pesawat carteran berpenumpang tim sepakbola Manchester United jatuh saat lepas landas di Munich, Jerman. Sejumlah besar pemain bintang Manchester United, yang kala itu dijuluki "Busby Babes", tewas bersama dengan sejumlah pendukung dan wartawan. Sebanyak 20 dari 44 orang di pesawat tewas dalam kecelakaan. Yang terluka, beberapa di antaranya sudah tak sadarkan diri, dibawa ke Rumah Sakit Rechts der Isar di Munich di mana 3 orang kemudian meninggal, sehingga yang selamat hanya 21 orang. Pendukung mereka di seluruh dunia sedih dan putus asa akan kelangsungan tim kesayangan mereka. Namun, pada saat ini, klub Manchester United mampu bangkit dan dikenal sebagai salah satu tim terbaik di dunia.
Kurang lebih 2000 tahun sebelumnya, penangkapan dan penyaliban Yesus membuat murid-muridNya tercerai berai dan putus asa. Namun mereka memiliki semangat baru ketika melihat batu penutup kuburan telah terguling. Ketika Yesus yang sudah bangkit menemui mereka, hidup mereka diubahkan dan menajdi murid-murid yang paing berpengaruh di sepanjang masa.
Kebangkitan Kristus menjadi inti iman Kristen, yang membedakan iman kristen dengan iman dari agama-agama lain. Bahkan dengan tegas Paulus berkata bahwa tanpa kebangkitan Kristus, maka iman kita akan menjadi sia-sia. "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu". (I Korintus 15:17). Mengapa demikian?
Jika tidak bangkit
Kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka, pertama, korbanNya di kayu salib, akan mempunyai nilai yang sama dengan korban binatang dalam ibadah Taurat.
Perhatikan dalam Ibrani 10:1-4, "Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa".
Kedua, firman dan pengajaran Yesus, akan bernilai sama dengan filsafat-filsafat dunia, hanya akan menambah pengetahuan dan memperkaya jiwa saja, tapi tidak akan membawa kita kepada keselamatan sejati. "Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia". (I Kor.15:16-19).
Ketiga, janji-janjiNya menjadi janji yang kosong, karena tidak mungkin Yesus dapat menggenapinya, sementara Dia terpenjara di dalam kubur. "Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati. Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap". (Pkh.9:4-5).
Tetapi puji bagi nama Tuhan kita yang hidup, karena Dia bangkit. KebangkitanNya adalah sebuah peristiwa nyata, sehingga Paulus, memberikan kesaksian, bahwa lebih dari 500 orang sudah menjadi saksi dari kebangkitanNya (I Kor.15:5-9).
Ketika bangkit
Karena Dia bangkit, maka, pertama, penebusanNya di kayu salib berlaku kekal (I Kor.15:10-12). "Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah". (Rm.6:10).
Kedua, terkandung Kuasa Allah dalam setiap Firman dan pengajaranNya, karena FirmanNya adalah Roh dan Kehidupan. "Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan". (II Kor.3:6).
Ketiga, janji-janjiNya adalah “Ya†dan “Aminâ€. "Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah “ya†dan “tidakâ€, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada “yaâ€. Sebab Kristus adalah “ya†bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin†untuk memuliakan Allah. Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita". (II Kor.1:19-22).
Setiap orang yang memiliki iman kebangkitan, akan bersaksi dalam hidupnya, seperti yang di saksikan oleh rasul Paulus, "Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan". (Fil.1:20-21).
Biarlah kebangkitan Kristus memperbaharui iman kita sehingga kita memiliki iman kebangkitan dan bukan iman yang mati dan sia-sia. Bangkit dan bersinarlah!